Selasa, 02 Oktober 2012

administrasi pendidikan


BAB I            
ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
A.    Pengertian administrasi pendidikan
Administrasi menurut asal katanya dari bahasa latin, “ad” dan “ministrare”. Ad artinya  yang sama dengan kata “to”dalam bahasa inggris yang berati”ke” atau “kepada” sedangkan “ministrare” sama artinya dengan “to serve” atau” to conduct” berarti melayani, membantu atau mengarahkan. Jadi tugas utama seorang administrator adalah memberikan layanan prima. Dalam kegiatan sehari-hari untuk istilah administrasi dibagi menjadi dua pengertian yaitu:
        1            Administrasi dalam pengertian yang sempit adalah suatu pekerjaan tata usaha dalam kantor
        2            Administrasi dalam pengertian luas adalah seluruh proses kerja sama orang atau lebih dalam mencapai tujuan bersama.
B.     Tujuan administrasi pendidikan
Tujan administrasi pendidikan pada umumnya adalah  agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovanni dan Carver menyebutkan 4 tujuan administrasi yaitu:
        1            Efektivitas produksi
        2            Efesiensi
        3            Kemampuan manyesuaikan diri
        4            Kepuasan kerja

C.    Fungsi administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada denagn sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan  dapat tercapai secara produktif. Penjabaran istilah produktifnya biasanya bergantung kepada siapa yang meninjaunya. Ada tiga pola pandangan tentang sekolah yang produktif, yakni :
        1            Pandangan administrator, bertanggung jawab untuk mengelola sistem pendidikan.
        2            Pandangan psikologi, mengaitkan ukuran sekolah yang produktif dengan perubahan dan prilaku peserta didik, yang mencakup pertambahan pengetahuan, nilai, dan peningkatan kemampuan lainya dan mengaitkan pula dengan input yang tersedia.
        3            Pandangan ekonomi, pendidikan memberikan kontribusi pada peserta didik untuk berperan dalam sistem ekonomi.

D.    Administrasi pendidikan, administrasi sekolah dan supervisi pendidikan
Istilah lain yang sering dikaitkan dengan administrasi pendidikan adalah administrasi sekolah. Administrasi sekolah didefenisikan sebagai seni dan ilmu pengintegrasian secara kreatif ide-ide, material dan orang dalam satu kesatuan organik atau unit yang bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan yang dapat dilakuka n dalam supervisi pendidikan adalah:
        1            Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai sekolah lainnya untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
        2            Berusaha mengadakan dan melengkapi perlengkapan.
        3            Bersama guru mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar mengajar yang baik.
        4            Menbina kerjasama  yang harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah.
        5            Menata lawan melakukan
        6            Kekuasaan lawan pelayanan
        7            Keseluruhan lawan bagian.

E.          Kedudukan administrasi
Kedudukan administrasi penting dalam suatu negara yang telah maju apalagi bagi negara yang sedang berkembang. Yang mana administrasi akan memberi sumbangang pengalaman dibidang apaun telah mengajarkan kepada negara-negara itu bahwa masalah kemajuan negara bukanlah titik beratkan hanya pada modal yang cukup sumber-sumber alam dan kekayaan bumi yang berlimpa-limpah, tenaga kerja manusia yang  berlebih-lebihan tetapi sangat dibutuhkan peran/ kedudukan administrasi.
F.          Perkembangan administrasi dan menajemen sebagai seni
Perkembangan administrasi dan manajemen sebagai  seni menurut Siagan dapat terbagi menjadi 3 fase utama yaitu:
        1            Fase pra sejarah
Perkembangan administrasi dan manajemen dalam kurung waktu fase sejarah adalah sebagai berikut:
a.       Peradaban Mesopotamia
b.      Peradaban Babilonia
c.       Mesir kono
d.      Tiongkok kono
e.       Romawi Kuno
f.       Yunani kono
        2            Fase sejarah(tahun 1 M -1886)
Dalam fase ini timbul di daerah Eropa 3 kelompok sarjana yang terdaapat pada 3 negara yang berbeda-beda dan mempunyai pandangan yang garis besarnya sama yaitu:
*      Kaum kameralisten  yang terdapat di Jerman dan Australia
*      Kaum Merkantilizan di Inggris
*      Kaum Fisiokraten di Prancis
Mereka ini sebenarnya ialah pelopor-pelopor administrasi ilmiah, karena inti dari teori-teori mereka  ialah bahwa perekomonian dari pada suatu negara hanya bisa akan kuat apabila kegiatan-kegiatan administrasi dan  manajemen dilaksanakan sebaik-baiknya, akan tetpai administrasi dan manajeman belum diketemukan paad waktu itu, maka mereka digolongkan sebagai ahli ekonomi.

        3            Fase modern
Fase ini ditandai dengan lahirnya gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori  F. W. Taylor sebagai seorang sarjana pertambangan. Taylor memperhatikan bahwa efesiensi dan produktiftas buruh tidak terlalu tinggi disebabkan terlalu bnyaknya waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif.

G.        Administrasi   Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan suatu proses kegiatan bersama yang harus dilakukan semua pihak yang terkait dengan kegiatan pendidikan formal.
Adapun ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi:
·         Administrasi  personal yang mencakup administrasi guru, administrasi siswa dan administrasi pegawai tata usaha sekolah.
·         Administrasi kurikilum yang mencakup; penyusunan kurikilum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi terhadap kurikulum.
·         Administrasi material yang mnecakup; sarana dan prasarana sekolah seperti ruang belajar, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratotium, perpustakaan sekolah, aula sekolah dan sebagainya.
·          Administrasi keuangan yang mencakup; rencana anggaran, pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), pembukuan kas sekolah dan sebagainya.(Depag RI 2000).

H.        Administrasi Pengajaran
Tugas pokok sekolah adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai kurikilum yang berlaku
Ruang lingkup administrasi pendidikan bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum, yamg mencakup:
·         Mempedomani dan menjanarkan apa yang tercantum pada kurikulum dalam proses belajar mengajar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.
·         Melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi sumber-sumber dan metode-metode disesuaikan dengan perubahan dan perubahan kurikulum.
·         Kurikulum bukanlah suatu yang harus diikuti dan dijiblak seja secara mutlak akan tetapi merupakan pedoman umum bagi guru untuk melaksanakan program-program pengajaran.
Administarasi kurikulum adalah suatu proses pengarahan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sebagai tolak ukur pencapaian tujuan pengajaran oleh pelajar.

I.                   Administrasi Ketenagaan
Peran pelaksanaan pendidikan  khususnya  guru tidak boleh dipandang sebelah mata. Sejak dari mempersiapkan calon guru melalui proses pendidikan guru, proses seleksi, penempatan, pembinaan dan mengembangan guru harus terus dipantau dalam perkembangan masyarakat yang sangat cepat. Keberadaan guru atau tenaga pendidik adalah sebagai ujung tombak dalam menjalankan fungsi pendidikan dari sistem pendidikan nasional.

J.                  Administrasi Kesiswaan
Adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan keluarnya siswa dari suatu sekolah.
Kepala sekolah memegang peran sangat penting, karena keputusan akhir dari setiap kegiatan sekolah ada pada kewanangan kepala sekolah. Tugas kepala sekolah dengan dibantu oleh wakil kepala sekolah atau madrasah bidang kesiswaan dalam hal; penerimaan siswa baru, pembinaan siswa disekolah dan pemantapan program kesiswaan akan menentukan kelancaran semua pelaksanaan program yang dirancang sebelumnya.


K.                Administrasi Keuangan  dan Material
Mencakup dua pokok yaitu:  1)sub bidang keuangan/pembiayaan dan 2) sub bidang material(sarana dan prasarana). Kegiatan keuangan sekolah mnecakup: kegiatan pembuatan anggaran belanja, pembukuan keuangan, pengelolaan keuangan ekstra kurikuler, pengelolaan perlengkapan dan perbekalan dan pemeliharaan perpustakaan.
.
L.     Administrasi Hubungan Dengan Masyarakat
Jadi ada beberapa tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat, yang menurut Soetopo(1982) yaitu:
1.      Untuk meningkatkan kualitas belajardan pertumbuhan anak,
2.      Untuk meningkatkan tujuan masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,
3.      Untuk mengembangkan antusiasme atau semangat dalam membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat disekolah.
Sutisna(1985) mengajukan beberapa format program penegembangan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, yaitu:
1.      Untuk mengembangkan pemahaman tentang maksud-maksud dan sarana-sarana dari sekolah,
2.      Untuk menilai program sekolah  dalam kata-kata kebutuhan yang terpenuhi,
3.      Untuk mempersatukan orang tua murid dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan –kebutuhan anak didik,
4.      Untuk mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan sekolah dalam era pembangunan,
5.      Untuk membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah,
6.      Untuk memberitahu kepada masyarakat tentang pekerjaan sekolah, dan
7.      Untuk mengarahkan bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan program sekolah.





BAB II
FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A.    Fungsi perencanaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan interagkif yang berusaha memaksimumkan ke efektifan gerak pada seluruh unit yang ada pada suatu organisasi sebagai suatu sistem sesuai tujuan organisasi. Setiap fungsi kegiatan organisasi harus di mulai dari perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses dengan mana sistem menyesuaikan berbagai sumber daya yang ada untuk mengubah lingkungan dan internal. Sesungguhnya fungsi perencanaan dalam suatu organisasi atau berusaha untk menyajikan  suatu sistem keputusan yang terpadu sebagai kerangka dasar bagi kegiatan-kegiatan organisasi.
Fungsi perencanaan pada setiap organisasi dimasa depan akan memegang peranan penting, dengan kata lain setiap organisasi daalm sepek terjangnya harus didasarkan pada sebuah perencanaan yang mateng dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan yang terjadi di internal organisasi maupun perubahan yang terjadi di eksternal organisasi.
Fungsi utama perencanaan manajemen punjak adalah salah satu rancangan sistem mencakup:
a.       Penetapan tujuan, sasran , kebijakan, prosedur-prosedur dan hubungan organisasi diatas landasan sistematis untuk pedoman pembuatan keputusan dan perencanaan paad berbagai macam aktifitas di tingkatan organisasi.
b.      Pengatur bagi rangkaian informasi ke dan dari pusat-pusat kekuasaan sampai ke level yang terbawah.
Ada beberapa keuntungan penetapan sasaran dan tujuan-tujuan di awal penyusunan sebuah perencanaan yaitu:
·         Landasan bagiperencanaan yang terpadu dan utuh
·         Premis-premis dalam mana perencanaan yang lebih khusus harus mengambil tempat
·         Landasan utama bagi penyelenggaraan fungsi kontrol
·         Dapat menjadi landasan motivasi kerja anggota organisasi jika mereka lebih awal mengetahui dan mengenal ke arah mana tujuan organisasi.
·         Suatu landasan bagi perumusan yang tepat dalam mendelegasikan dan desentralisasi perencanaan khusus paad tingkat operasional yang lebih rendah.
·         Sustau landasan bagi koordinasi kegiatan-kegiatan di antara berbagai macam unit pekerjaan fungsional dalam organisasi.
B.     Fungsi pengorganisasian
Organisasi ialah pola atau cara-cara dimana sejumlah orang memiliki kedekatan dan semuanya melakukan hubungan dan melaksanakan tugas yang kompleks, melakukan hubungan dengan kesadaran dan saling persetujuan dala mencapai tujuan.
Jhonson, dkk mengemukakan ada beberapa  aliran dalam memandang teori organisasi:
      1.            Aliran tradisional atau klasikal, didasarkan atas kontribusi dari sejumlah sumber, termasuk manajemen ilmiah, teori-teori administrasi manajemen, mikro ekonomi dan administrasi publik. Teori ini mengembangkan beberapa kensep yaitu:
a.       Struktur
b.      Hirarki
c.       Kewenangan
d.      Spesialisasi
e.       Rentang pengawasan
f.       Line dan staf
      2.            Model birokrasi, elemen kunci tipe ideal birokrasi yaitu:
1.      Penbagian kerja berdasarkan atas spesialisasi fingsi
2.      Pendefenisian dengan baik hirarki kewenangan
3.      Sistem dari aturan mencakup hak-hak dan kewajiban dari setiap posisi yang di buat
4.      Sistem dari prosedur bagi menangani situasi pekerjaan
5.      Impersonality dari hubungan interpersonal
6.      Promosi dan seleksi begi pegawai berdasarkan atas teknik kompetensi.
      3.            Model prilaku, konsep prilaku dalam organisasi berkembang sebagai reaksi relawan mekenistik da bias impersonal dari aliran klasik. Prinsip prilaku manusia dalam organisasi yaitu:
·         Organisasi bisnis, adalh suatu sistem sosial seperti halnya sistem teknik ekonomi.
·         Individu
·         Kelompok kerja informal
·         Pola kepemimpinan berdasarkan atas struktur formal
·         Aliran hubungan manusia secara umum
·         Penting untuk mengembangkan efektivitas komunikasi
·         Manajemen memerlukan keterampilan teknis
·         Anggota dapat di motovasi dalam organisasi.


C.     Laporan reporting administrasi pendidikan
Didalam proses administrasi pendidikan yang sedang diprogramkan di sebuah lembaga pendidikan tersebut, ada hal-hal yang harus diminta data pada waktunya yaitu mengenai laporan administrasi tersebut. Karena dari laporan adminstrasi yang dihimpun akan memudahkan  para pengambil kebijakan atau keputusan sebaik mungkin dan dari laporan inilah ia bisa mengambil langkah-langkah untuk lebih mengoptimalkan administrasi yang berada di lembaga yang dipimpinnya.
Secara rinci dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan memiliki pungsi atau tujuan administrasi adalah untuk mencapai tujuan pendidikan produktif dan efesien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan ditentukan oleh produktivitas pendidikan yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas:
        1            Input yang merata
        2            Output yang banyak dan bermutu tinggi
        3            Ilmu dan output sesuai dengan masyarakat.
        4            Pendapatan output yang memadai

D.    Kegiatan dan fingsi manajemen
      1.            perencanaan
Perencanaan merupakan usaha memfokuskan tujuan pada masa mendatang apa yang harus dicapai dan magaimana mencapainya.
Pada esensinya, fungsi perencanaan termasuk aktivitas manajerial yang menetapkan tujuan-tujuan untuk masa depan dan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hasil dari fungsi perencanaan adalah rencana yakni suatu dokumen yang tertulis yang menerapkan serangkaian tindakan yang akan diambil.
Sedangkan unsur-unsur perencanaan antara lain:
a)      What : tindakan apa yang harus dikerjakan
b)      Why : mengapa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
c)      Where :dimana tindakan tersebut dilakukan
d)     When: kapan tindakan tersebut dilakukan
e)      Who: siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
f)       How: bagaimana melaksanakan tindakan tersebut
      2.            Pengorganisasian
Pengeorganisasian merupakan suatu system tentang aktivitas-aktivitas kerja sama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tidak berujud dan tiak bersifat pribadi, sebagaian besar mengenal hubungan-hubungan, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapai dengan efesien.



























BAB III
PENYALENGGARAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A.     PENYALENGGARAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Adanya administrasi atau bidang-bidang operasional sekolah ini dapat digolongkan kepada beberapa kegiatan:

      1.            Tata usaha
Tata usaha meliputi segenap rangkaian aktivitas pencatatan, pengiriman, menyimpan surat-surat yang diperlukan, pengumpulan informasi dan pengelolaan. Kegiatan tata usaha ini merupakan alat bantu pihak pimpinan dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan yang tepat. Oleh karena itu tata usaha mempunyai peranan melancarkan kehidupan dan perkembangan  suatu organisasi dalam keseluruhannya karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokumen.
Ketatausahaan sekolah sepenuhnaya mengurus masalah komunikasi vertikal maupuun horizontal di dalam sekolah maupun ke luar. Komunikasi itu berlangsung dalam bentuk surat menyurat. Pengelolaan komunikasi sutar menyurat maupun publikasi ini meliputi kegiatan pengurusan sirkulasi surat, penyusunan konsep-konsep, pengetikan dan penggandaan, pengarsipan dan pendekomentasian, mengatur acara resmi, urusan keprotokoleran serta perkantoran.
Kegiatan tatausaha lainnya adalah mengelola pendokumentasian hal-hal penting dalam aktivitas lembaga pendidikan tersebut, demikian juga event-event penting dari kegiatan perkantoran dan kelembagaan. Selain tata usaha juga berkewajiban mengurus keadaan lembaga sehingga menjadi lingkungan belajar yang asri, nyaman, n=bersih dan indah. Demikian juga keadaan di kantor dan dalam ruang belajar.

      2.            Pendidikan dan pengajaran
Dalam penyelenggaraan bidang kegiatan pengajaran ini volume kerjanya adalah:
        1            Menetapkan tenaga kerja guru yang bertugas.
        2            Menetapkan tenaga menurut bidang study.
        3            Memperhatikan kemahiran mengajar.
        4            Supervis
        5            Peningkatan kualitas ketenagaan secara teknis maupun keilmuan
Bidang ini khususnya mengatur bagaimana agar proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatannya  meliputi pengaturan situasi dan kondisi agar setiap bidang studi dapat berjalan sesuai dengan kurikulum, mengatur tenaga pengajar dan secara terperinci dibidang ini meliputi:
*      Kegiatan pengajaran
*      Kegiatan program pelajaran
Untuk program belajar utama bidang ini adalah:
        1            Penyusunan jadwal bidang study yang diajarkan di setiap kelas atau jurusan.
        2            Penyususnan kerja bulanan, catur wilanan, semesteran dan tahunan.
        3            Menentukan dan mengusahakan alat-alat yang diperlukan berikut dengan cara penggunaan dan pemeliharaan alat itu.
        4            Menentukan kegiatan belajar siswa secara kontineu.
        5            Menentukan dan menyiapkan program bimbingan penyuluhan.
        6            Menentukan dan melaksanakan administrasi evaluasi belajar dalam bentuk tes berikut dengan memperhatikan validitas, rehabilitas, rationalitas dan objektivitas teks serta menyelenggarakan teks.
Dari jenis kegiatan yang termasuk dalam bidang ini nyatalah bahwa  bidang pendidikan dan pengajaran merupakan suatu bidang operatif yang utama pada setiap lembaga-lembaga pendidikan.

      3.            Kesiswaan
Urusan utama yang ditangani oleh bidang kesiswaan adalah urusan siswa. Permasalahan kesiswaan mencakup student need, student interest, dan student welfare(kebutuhan, kepentingan, dan kesejahteraan) atau dengan kata lain bakat-minat dan  kesejahtaraan siswa. Bidang ini bersama-sama dengan bidang pendidikan  dan pengajaran bertugas menjamim kelancaran suasana belajar dan mengajar dengan memfokuskan kegiatan siswa sebagai masyarakat sekolah.
Sebagai anggota masyarakat sekolah tentu siswa mempunyai hak dan kewajiban terutama kewajiban mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan sekolah.
Kegiatan dalam bidang kesiswaan secara operasional mencakup pelayanan kepada murid yang dapat melengkapi pengajaran dikelas.
Administrasi bidang kesiswaan hal ini meliputi:
*      .Organisasi dan perkumpulan murid
*      Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
*      Bimbingan dan penyuluhan bagi murid-murid
*      Pengendalian disiplin murid
*      Mengurus dan menyimpan data murid
*      Membuat daftar kehadiran murid di sekolah
*      Program kesehatan dan pengamanan
*      Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan murid

      4.            Personalia
Personalia adalah sumber daya manusia yang memiliki tugas sesuai dengan uraian tugas yang menjadi tanggung jawab disetiap sekolah. Personalia sekolah merupakan sumber daya manusia yang memiliki tugas, wewenang, kekuasaan maupun tanggung jawab sesuai dengan kinerja tugas pokok masing-masing. Sedangkan fungsi setiap personalia akan berbeda satu sama lain, karena tugas pokok masing-masing telah ditetapkan.

      5.            Material
Urusan utama bidang ini adalah mengelola perlengkapan lembaga pendidikan baik yang berkenaan dengan keperluan belajar maupun mengajar serta untuk keperluan kantor. Pengelolaan meliputi pengadaan, penggunaan, perawatan dan pemeliharaan.
Pengadministrasian bidang ini yang terpenting adalah perencanaan yaitu
*      Perencanaan pengadaan, menyangkut apa yang diperlukan dari diperolehnya
*      Perencanaan penggunaan yaitu untuk apa barang itu, dimana ditempatkan serta siapa yang menggunakannya
*      Perencanaan pemeliharaan, dimana dan bagaimana  memeliharanya serta menyimpannya, memperbaiki  dan menggantinya.

      6.            Keuangan
Bidang keuangan bertugas mengelola masalah keuangan atau disebut juga mengurus tentang APBS (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah) yang terdiri dari biaya rutin dan biaya pembangunan serta biaya-biaya teknis lainnya. Biaya rutin terdiri dari pembiayaan sektor gaji atau honorarium, tunjangan struktural dan fungsional dari tenaga edukatif maupun administratif, biaya perawatan alat-a;at serta sarana fasilitas dan pembelian alat-alat kantor.
Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan baik dilingkungan sekolah maupun organisasi lainya sangat memerlukan penyediaan sejumlah dana. Sumber dana/ keuangan ini dapar bersumber dari pemerintah melalui anggaran belanja negara dan dapat pula diperoleh melalui swadaya sendiri melalui spp atau lainnya.

Tugas bidang keuangan ini meliputu:
*      Pembuatan anggaran biaya rutin dan anggaran pembangunan
*      Pengendalian pengeluaran uang hendaknya ditangani secara sistematis, teratur, jelas, sehingga tidak terjadi kebocoran dan lainnya.

B.   Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer.





A.    Sarana dan Prasarana Sekolah
Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
1.      Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu:
·Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (moving class) dan kelas tetap.
·Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya:
·Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi
2.      Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan proses administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
3.      Perpustakaan Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat penting.Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku.
4.      Halaman/Lapangan Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi yaitu:
·         tempat upacara
·         tempat olahraga
·         tempat kegiatan luar ruangan
·         tempat latihan
·         tempat bermain/beristirahat
B.   Sekolah Menurut Status
z   Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.
z  Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah.

C.   Personalia
Personalia berasal dari kata personil atau personnel yang berarti pegawai. Administrasi Personalia adalah manajemen yang menangani masalah-masalah kepegawaian dalam suatu badan usaha atau lembaga.
Tujuan
Tujuan dari administrasi personalia ialah mendayagunakan tenaga kerja atau pegawai secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maksimal dengan disertai pemeliharaan yang sebaik-baiknya hingga timbul rasa bahagia dan sejahtera pada para pegawai.
Ruang Lingkup Administrasi Personalia
·         Perencanaan Pegawai (personnel planning)
·         Pengadaan Pegawai (recruitment)
·         Pembinaan atau pengembangan Pegawai (personnel development)
·         Promosi dan Mutasi Pegawai
·         Pemberhentian dan Pensiun Pegawai
·         Kesejahteraan Pegawai
Dapat kita rumuskan secara singkat ketiga permasalahan tersebut kedalam tiga buah kata, yaitu : “mencari – mendayagunakan – melepaskan” pegawai (to choose – to use – to lose the personnel)

Perencanaan Pegawai (personlia)
Perencanaan pegawai bertujuan untuk mengetahui secara pasti akan kebutuhan pegawai, baik mengenai jumlahnya maupun mengenai jenis dan tingkatannya. Untuk mengetahui kebutuhan pegawai ini ada tiga hal yang perlu diketahui lebih dahulu, yaitu :
1.      Jumlah dan jenis pegawai yang telah ada
2.      Beban kerja (load) dari lembaga ataupun unit-unitnya
3.      Kapasitas kerja pegawai
 Pengelolaan Personalia dengan Pengadaan Pegawai Negri Sipil
Pegawai adalah orang yang mengerjakan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau disingkat “orang yang bekerja”. Jika bentuknya dibalik (dijadikan bentuk pasif), makaa menjadi orang yang dipekerjakan. Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 Pokok-Pokok Kepegawaian, bab I pasa I disumuskan pengertian tentang pegawai : yang dimaksud dengan Pegawai (Negri) adalah “mereka yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan (negri) atau diserahi tugas (negara) lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan
Pada pokoknya pengadaan pegawai negri sipil diselenggarakan melalui langkah-langkah atau prosedur sebagai berikut :
  1. Pengumuman
  2. Pendaftaran
  3. Seleksi atau Penyaringan
D.   Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Istilah hubungan dengan masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson tahun 1807 dengan istilah Public Relations. Hingga saat ini pengertian hubungan dengan masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat konvensional.
Adapun pengertian hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Sedangkan menurut Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran–saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.
Jadi bila kita tarik garis merah secara general , maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja seara sadar dan sukarela.
3.1. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
·   Memberikan informasi dan gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain.
·   Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
·   Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan menyampaikan informasi yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
·   Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
·   Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
·   Membantu kepala sekolah dalam usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama dari pihak luar(masyarakat).
·   Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
·   Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum.

 Asas Kerja Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
 Asas kerja hubungan sekolah dengan masyarkat diantaranya adalah sebgai berikut:
o   Obyektif dan Resmi
Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari instansi atau lembaga yang bersangkutan.
o   Organisasi yang tertib dan berdisiplin
Hubungan sekolah dengan masyarakat hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi atau lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula.
o   Informasi harus bersikap mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat.
o   Kontinuitas informasi
Hubungan sekolah dengan masyarakat harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan.
o   Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya.

 Jenis Kegiatan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Ø  Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam penerbitan majalah atau buletin sekolah.
b. Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya.
Ø  Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi melalui surat edaran; penggunaan papn pengumuman di sekolah; penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui mass media; dan kegiatan pentas seni.
b. Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan guru; upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatan.


a.        Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
·         Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua.
·         Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah.
·         Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional.
·         Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).
b.       Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
·         Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
·         Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
·         Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
c.        Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
·         Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar.
·         Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing.
·         Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain.
d.       Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
·         Di bidang Sarana Akademik. Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya.
·         Di bidang Sarana Pendidikan. Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
·         Di bidang Sosial. Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.
·         Kegiatan Karya Wisata. Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
·         Kegiatan Olah Raga dan Kesenian. Juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama harum sekolah tersebut.

E.     Manajemen Berbasis Sekolah
Istilah manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari “school-based management”. merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah ( pelibatan masyarakat ) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.

4.1. Fungsi-fungsinya
·         Perencanaan, merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Perencanaan juga merupakan kumpulan kebijakan yang secara sistematik akan disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat sipergunakan sebagai pedoman kerja.
·         Pelaksanaan, merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektik dan efisien.
·         Pengawasan, dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan, dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan.
·         Pembinaan, merupakan rangkaian upaya pengendalian secara professional semua unsure organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

4.2. Tujuan
·         Peningkatan efisiensi, antara lain, diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumberdaya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
·         Peningkatan mutu, dapat diperoleh, antara lain, melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah, berlakunya sistem insentif dan disinsentif.
·         Peningkatan pemerataan antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu. Hal ini dimungkinkan karena pada sebagian masyarakat tumbuh rasa kepemilikan yang tinggi terhadap sekolah.
4.3. Manfaat
Manajemen Berbasisi Sekolah memberikan beberapa manfaat diantaranya dengan kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya; keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah; guru didorong untuk berinovasi; rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik.
Untuk dapat memahami dan menerapkan MBS sebagai suatu proses pemberdayaan terhadap beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, seperti berikut:
·         Pemberdayaan berhubungan dengan upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk memegang control ( atas diri dan lingkungannya ).
·         Adanya kerjasama dan kesepadanan kedudukan dalam hubungan kerja.
·         Menggunakan pendekatan partisipatif.
·         Pendidikan untuk keadilan.




F.    Komite Sekolah
Maksud dibentuknya Komite Sekolah adalah agar ada suatu organisasi masyarakat sekolah yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah. Komite Sekolah yang dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya, demografis, ekologis, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun sesuai dengan potensi masyarakat setempat. Oleh karena itu, Komite Sekolah yang dibangun harus merupakan pengembang kekayaan filosifis masyarakat secara kolektif. Artinya, Komite Sekolah mengembangkan konsep yang berorientasi kepada pengguna (client model), berbagi kewenangan (power sharing and advocacy model), dan kemitraan (partnership model) yang difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan pendidikan.

5.1. Tujuan
·         Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
·         Meningkatkan tanggung-jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
·         Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
a.              Peran dan Fungsi Komite Sekolah
Peran Komite Sekolah
Keberadaan Komite Sekolah harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di satuan pendidikan/sekolah. Oleh karena itu, pembentukan Komite Sekolah harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan otonomi yang ada. Peran Komite Sekolah adalah :
·         Sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan
·         Sebagai lembaga pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
·         Sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka ransparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
·         Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.
  Fungsi Komite Sekolah
·         Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
·         Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia industri (DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan bermutu.
·         Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat. Serta,Mendorong orang tua siswa ataupun masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan.
·         Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di satuan pendidikan.
·         Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

b.              Pelaksanaan Program Kerja Komite
Sebuah Komite Sekolah dapat menjalankan roda organisasi melalui berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut barangkali ada yang belum menyentuh substansi peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan tersebut. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah konsolidasi organisasi seperti yang disinggung di muka.
Komite Sekolah yang telah memenuhi syarat minimal sebagai sebuah organisasi, dapat melangkah lebih jauh dalam menjalankan roda organisasi, dan mulai menyentuh substansi mutu pendidikan. Dalam hal ini Komite Sekolah dapat memulai kegiatannya dengan berangkat dari upaya pemecahan masalah yang dapat diidentifikasi.

Tahap-tahap yang dapat dilakukan oleh Komite Sekolah.
²  Identifikasi Masalah. Setiap sekolah atau satuan pendidikan tentu memiliki maslah yang berbeda-beda. Langkah yang perlu dilakukan oleh Komite Sekolah dalam menjalankan roda organisasi adalan identifikasi masalah, baik masalah akademik, maupun masalah non-akademik. Dapat dipastikan bahwa akan banyak sekali masalah yang dapat diidentifikasi (Teknik identifikasi masalah disajikan dalam sesi tersendiri).
²  Menentukan Prioritas. Dari sekian banyak masalah yang berhasil diidentifikasi harus dipilih masalah yang akan menjadi prioritas, dikaitkan dengan ketersediaan personel, dana, dan penunjang.
²  Analisis Masalah. Guna mengetahui secara lebih mendalam tentang masalah yang terjadi, perlu dilakukan analisis masalah. Dalam masalah atau topik yang akan ditangani langkah-langkah yang perlu dilakkan adalah sebagai berikut:
·         Lakukan identifikasi akar masalah, dan faktor-faktor penyebab masalah tersebut,
·         Buat daftar alternatif kemungkinan pemecahan masalah dan untung rugi masing-
masing alternative
·         Pilih alternatif terbaik berdasarkan kesepakatan bersama,lalu buat perencanaan untuk pemecahan masalah.
²  Perencanaan Program
Pelaksanaan Program dapat dilakukan dengan baik apabila dibuat rencana aksi yang baik.Pelaksanaan Program/Kegiatan. Berdasarkan rencana aksi, penangggung jawab program kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun.
²  Evaluasi Program
·         Selama berjalannya waktu dilalukan evaluasi secara periodik. Setelah tenggat waktu periode tertentu terlewati tetapi indikator kinerja masih di bawah target, perlu dilakukan analisis dan dibuat tindakan koreksi (corrective action). Dalam hal ini ada baiknya dilakukan siklus perencanaan yang kini banyak dianut oleh berbagai organisasi dalam menjalankan progran dan kegiatan organisasinya. Bahasan tentang PDCA ini dapat diberikan pada sesi tersendiri.














·         BAB IV
·         KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
·         Pengertian Kepemimpinan

·         .Kepemimpinan atau leadership adalah adalah setiap sumbangan terhadap terwujudnya dan tercapainya tujuan-tujuan kelompok/golongan. Atau dengan kata lain  kepemimpinan adalah tindakan/perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan  baik orang  seorang maupun kelompok, maju kearah tujuan-tujuan tertentu.
·         Teori-Teori Timbulnya Kepemimpinan

·         Adanya teori-teori yang memungkinkan seorang dapat diangkat menjadi pemimpin adalah bermacam-macam:
·         Sifat-sifat seseorang seperti, ketangkasan, keberanian, kecepatan mengambil keputusan dan lain-lain.
·         Tradisi, kepemimpinan yang bersumber tradisi ini da dua kemungkinan:
·         Menurut azas kelahiran/ keturunan seperti, anak raja menjadi raja, turunan bangsawan menjadi bangsawan.
·         Menurut umur seperti, orang yang paling tua umurnya atau paling tua dinasnya, banyak pengalaman.
·         Kekuatan magis, dalam sejarah banyak terdapat orang-orang yang muncul sebagai pemimpin karena mempunyai kekuatan magis.
·         Prestige,pengalaman-pengalaman  sebagai pemimpin dalam  suatu lapangan pekerjaan memberi kepadanya prestige kepemimpinan. Maka dari itu, tidak mustahil jika orang yang demikian itu   jika pindah lapangan pekerjaan, masih tetap menjadi pemimpin.
·         Kebutuhan yang kondisioner seperti, dalam suatu lingkungan / kelompok seseorang ingin menjadi pemimpin, dan kebetulan orang-orang  lain dalam  lingkungan itu  menyerah/tunduk untuk menjadikan dia seorang pemimpin.
·         Kecakapan khusus, karena dia adalah satu-satunya orang dalam kelompok/ golongan itu yang mempunyai kecakapan atau keahlian dalam hal kesenian, maka dialah yang menjadi pemimpin kesenian.
·         Secara kebutuhan, karna ada lowongan umpamanya, sekonyong-konyong diangkat pemimpin                                                                                                                                

Tipe-Tipe Kepemimpinan
·         Kepemimpinan Otokratis

Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya, “memimpin” ialah menggerakkan dan memaksa kelompok. Kekuasaan pemimpin yang otokratis hanya dibatasi oleh undang-undang.
§  Seorang pemimpin yang otokratis memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
·         Menganggap yang dipimpinnya sebagai milik pribadi;
·         Mengidentifikasikan tujuan pribadi ;
·         Menganggap bawahan  sebagai alat semata-mata;
·         Tidak mau menerima pendapat, saran dan kritik dari anggotanya;
·         Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya;
·         Cara menggerakkan bawahan dengan pendekatan paksaan dan bersifat mencari kesalahan.
·         Kepemimpinan Militerisme

o   Seorang pemimpin yang militeristik memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
·         Dalam menggerakkan bawahan sering menggunakan cara perintah;
·         Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung pada pangkat/ jabatan;
·         Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan;
·         Menuntut disiplin yang tinggi;
·         Sukar menerima kritikan dan saran dari bawahan.
·         Kepemimpinan paternalistik
o   Seorang pemimpin yang paternalistik  memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
·         Menganggap bawaha sebagai manusia yang tidak dewasa;
·         Bersifat terlalu melindungi (overprotective)
·         Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
·         Hampir tidak pernah memberi kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif sendiri
·         Jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kreasi dan fantasinya
·         Sering bersikap mahatahu




Kepemimpinan Kharismatis

·         Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
·         Mempunyai daya penerik yang sangat besar, karena itu karena itu umumnya mempunyai pengikut yang besar jumlahnya
·         Pengikutnya tidak dapat menjelaskan mengapa mereka tertarik mengikuti dan menaati pimpinan itu.
·         Dia seolah-olah memiliki gaib(supernatural power)
·         Karisme yang dimilikinya tidak bergantung pada umur, kekayaan, kesehatan ataupun ketempanan si pemimpin.
·         Kepemimpinan demokrasi

·         Pemimpin yang bertype demokrasi, menafsirkan kepemimpinannyabukan sebagi diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengan anggota kelompoknya. Hubungan dengan anggota-anggota kelompoknya bukan sabagai majikan terhadap bawahannya, melainkan sebagai saudar tua di antara taman-teman  sekerjanya atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya. Pemimpin yang demokrasi selalu berusaha men-stimulir anggota-anggotanya untuk bekerja  secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan-kepentingan dan kebutuhan  kelompoknya dan berdasarkan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.
o   Karetristik kepemimpinan demokratis ada beberapa antara lain:
·         Selalu berusaha untuk mengutamakan kepentingan dan tujuan organisasi dari pada kepentingan dari tujuan pribadi;
·         Senang menerima saran, pendapat dan kritik;
·         Mengutamakan kerja sama;
·         Memberi kebebasan;
·         Selalu mengembangkan kapasitas.




Kepemimpinan Pendidikan
·         Syarat-syarat Pemimpin Pendidikan
·         Untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin berbeda-beda menurut golongan dan fungsi jabatan yang dipegangnya. Untuk menjadi pemimpin perusahaan tidak mungkin sama syarat-syarat serta sifat-sifat yang diperlukan dengan pemimpin dalam ketentaraan. Demikan pula kepemimpinan dalam organisasi perburuhan atau kepartaian, memerlukan syarat-syarat yang tidak sama dengan kepemimpinan dalam pendidikan.
·         Berikut ini adalah beberapa syarat kepemimpinan dalam pendidikan yang sangat penting dan prlu mendapat perhatian.
·         Rendah hati dan sederhana
·         Bersifat suka menolong
·         Sabar dan memiliki kestabilan emosi
·         Kepercayaan pada diri sendiri
·         Jujur, adil dan dapat dipercaya
·         Kehlian dalam jabatan
·         Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
·         Sebagai pelaksana (executive)
·         Seorang pemimpin tidak boleh hanya memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha menjalankan atau memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama.
·         Sebagai perencana (Planner)
·        Seorang pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang diperbuatnya bukan secara “ngawur” saja, tetapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuaan.
·         Sebagai seorang ahli (Expert)
·         Ia haruslah mempunyai keahlian, terutama keahlian yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.
·         Mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (External group representative).
·         Ia harus menyadari, bahwa baik-buruk tindakannya diluar kelompoknya mencerminkan baik-buruk kelompok yang dipimpinnya.
·         Mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (Controller of internal relationship
·         Menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha membangun hubungan yang harmonis dan menimbulkan semangat bekerja kelompok.
·         Bertindak sebagai pemberi ganjaran atau pujian dan hukuman (Purveyor of rewards and punishments).
·         Ia haru dapat membesarkan hati anggota-anggota yang giat bekerja dan banyak sumbangannya terhadap kelompoknya, dan berani pila menghukum anggota yang berbuat merugikan kelompoknya.
·         Bertindak sebagai wasit dan penengah (Arbirator and mediator)
·         Dalam menyelesaikan perselisihan ataupun menerima pengaduan-pengaduan antar anggota-anggotanya, ia harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih ataupun mementingkan salah satu anggota.
·         Merupakan bagian dari kelompok (Exemplar)
·         Pemimpin bukanlah seorang yang berdiri diluar atau di atas kelompoknya. Ia adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kelompoknya. Dengan demikian segala tindakan dan usahanya hendaknya dilakukan demi tujuan kelompoknya.
·         Merupakan lambang dari pada kelompok (Symbol of the group)
·         Sebagai lambang kelompok, ia hendaknya menyadari bahwa baik-buruknya kelompok yang dipimpinnya tercermin pada dirinya.
·         Pemegang tanggungjawab para anggota kelompoknya (Surrogate for individual responsibily)
·         Ia harus bertanggungjawab terhadap perbuatan-perbuatan anggota-anggotanya yang dilakukan atas nama kelompok.
·         Sebagai pencipta atau memiliki cita-cita (Ideologist)
·         Seorang pemimpin hendaknya mempunyai suatu konsepsi yang baik dan realitis, sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju arah yang telah dicita-citakan.
·         Bertindak sebagai seorang ayah (Father figure)
·         Tindakan pemimpin terhadap anak-buah atau kelompoknya hendaklah mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak-anak atau anggota keluarganya.
·         Sebagai “kkambing hitam” (Scape goat)
·         Seorang pemimpin haruslah menyadari bahwa dirinya merupakan tempat melemparkan kesalahan atau keburukan yang terjadi didalam kelompoknya.
BAB V
ORGANISASI SEKOLAH
A.                Pengertian organisasi sekolah
Organisasi sekolah adalah kumpulan dari dua orang atu lebih yang mengikatkan diri dengan  target yang menjadi sasaran sekolah tersebut.
Cameron mengemukakan terdapat empat pendekatan keefektifan organisasi yaitu:
Model sistem sumber daya,
·                     Proses internal
·                     Sistem terbuka
·                     Dan kepuasan partisipasi
B.                 Bentuk-bentuk organisasi
 1                    Bentuk sentralisasi
Organisasi dengan bentuk sentralisasi adalah seorang pemimpin dan pemegang kekuasaan ada ditangan satu orang saja. Tanggung jawab pendidikan, kurikulum serta peraturan-peraturan yang ditentukan oleh pusat dan peleksanaanya dituangkan berupa instruksi.
Dengan adanya sentralisasi pendidikan telah melahirkan berbagai fungsi fenomena yang memperhatikan  seperti :
·         Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan
·         Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengolahan, evaluasi,hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
·         Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
·         Melemahnya kebudayaan daerah
·         Kualitas manusia yang ribotic, tanpa inisiatip dan kreatifitas.

Bentuk desentralisasi
Desentralisasi di Indonesia sudah cukup lama, dimulai sejak tahun 1973 yaitu sejak diterbitkan UU no. 5 tahun 1973 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah otonomi dan pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi pusat dan daerah.
Beberapa alasan yang mendasari perlunya desentralisasi:
·         Mendorong terjadinya pertisipasi dari bawahan secara lebih luas
·         Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi
·         Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang hingga dapat mengingkatkan afesiensi
·         Memberi peluang untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal
·         Mengakomodasi kepentingan politik
·         Mendorong meningkatkan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Desentralisasi aadalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan  kepada orang-orang pada level bawah. Pada sistem pendidikan yang terbaru tidak lagi menerapkan sistem pendidikan sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda  yang memberikan  wewenang kepada berlebihan dimana wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi.
C.                      Syarat-syarat organisasi
Untuk merencanakan suatu organisasi yang lengkap dan harmonis,  termasuk organisasi sekolah, perlu diperhatikan beberapa syarat agar partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu:
·         Adanya sekelompok orang yang bekerja sama
·         Adanya tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai
·         Adanya pekerjaan yang dikerjakan
·         Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan
·         Adanya wewenang tanggung jawab
·         Adanya pendelegasian wewenang
·         Adanya hubungan antara satu sama lain anggota
·         Adanya penetapan orang-orang yanh akan melakukan kerjasama
·         Adanya tatatertib yang harus ditaati.
D.                Tujuan pengorganisasian
          Tujuan pengerganisasian adalah agar dalam pembagian tugas  dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagian tugas diharapkan  setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilan  sacara khusus dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Adapun beberap[a tujuan pengorganisasian sebagai berikut:
·    Membantu koordinasi
·    Memperlancar pengawasan
·    Memaksimalisasi manfaat spesialisasi
·    Penghematan biaya
·    Mengingkatkan kerukunan  hubungan antara manusia
·    Dalam menetapkan tujuan-tujuan itu perlu adanya pertimbangan , yaitu
·    Membatasi idealisme tujuan
·    Pertimbangan waktu
·    Keseimbangan tujuan-tujuan
E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi susunan organisasi sekolah
            Bagaimana susunan organisasi sekolah  yang baik yang dapat  berlaku bagi semua jenis sekolah, tidak dapat ditentukan. Tiap-tiap sekolah memerlukan susuna organisasi yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Ini tergantung kepada  keadaan dan kebutuhan sekolah masing-masing. Manun demikian, bagi sekolah-sekolah yang sejenis perlu adanya pola keseragaman dalam susunan organisasi sekolahnya.
          Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan-perbedaan dalam susunan organisasi sekolah, antara lain:
a.              Besar-kecilnya sekolah
b.             Letak sekolah
c.              Jenis dan tingkat sekolah;



BAB VI
SUPERVISI PENDIDIKAN
A.    Pengertian supervisi pendidikan
Dari segi etimologi supervisi diambil dari kata “super” arinya mempunyai kelebihan tertentu. Seperti kelebihan dalan kedudukan, pangkat dan kualitas. Dan “visi” yang berarti melihat atau mengawasijadi  supervisi dapat diartikan sebagai kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahanya untuk melakukan tugas dan kewajibannya  dengan baik,sesuai dengan pertelaan tugas yang telah digariskan.
B.     Tujuan supervisi
        1            Meningkatkan efektivitas dan efesiensi belajar dan mengajar
        2            Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis educatif di sekolah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditentukan.
        3            Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku
        4            Menilai keberhasilan sekolah dalam peleksanaan tugasnya.
        5            Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, kekhilafan serta membantu memecahkan masalah.
C.     Sifat-sifat pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi organik administrasi dan manajement. Agar pengawasan itu dapat berhasil sebagaimana yang diharapkan, pimpinan suatu organisasi harus mengenal ciri-ciri proses pengawasan:
1)      Pengawasan harus bersifat”fact firding” artinya pelaksan fungsi pengawasan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang bagaimana  tugas-tugas dijalankan dalam suatu organisasi.
2)      Pengawasan harus bersifat preventif yang berarti setiap proses pengawasan yang dilaksanakan diharapkan dapat mencegah timbulnya penyimpangan dari perencanaan yang ditetapkan
3)      Pengawasan diarahkan pada masa sekarang artinya setiap proses pengawasan  harus bertujuan pada kegiatan yang sedang berlangsung.
4)      Pengawasan merupakan alat administrasi dalam rangka mempermudah tercapainya tujuan.
5)      Pengawasan merupakan alat untuk meningkatkan efesiensi
6)      Pengawasan harus bersifat konstruktif bukan mencarin kesalahan
7)      Dan harus bersifat kteatif yaitu membimbinga agar para petugas/ pelaksana dapat meningkatkan kemampuanya untuk melakukan tugasnya.
D.    Tehnik-tehnik supervisi
a)      Kunjungan kelas
b)      Pembicaraan individual
c)      Diskusi kelompok
d)     Demonstrasi mengajar
e)      Lokakarya
f)       Orientasi pada situasi baru
g)      Orientasi personol
h)      Orientasi terhadap program
i)        Orientasi terhadap fasilitas
j)        Orientasi lingkungan
E.     Pengawasan langsung
a.       Inspeksi langsung
b.      On the spot observation
c.       On the spot report
F.      Pengawasan tak langsung
Yaitu pengawasan yang dilakukan dengan system jauh, seperti melalui laporan yang disampaikan para bawahan. Dan laporannya berbentuk tertulis maupun lisan.
G.    Tipe-tipe pengawasan
      1.            Sipervisi sebagai inspeksi, merupakan inspektur yang semata-mata menginspeksi pekerjaan-pekerjaan guru atau bawahan.
      2.            Supervisi laisser faire, supervisor membiarkan saja para guru melaksanakan tugas sekehendaknya tanpa memberikan bimbingan dan arahan. Karen aitu, supervisi tipe ini sangat lemah dan tanpa tanggung jawab.
      3.            Kepengawasan demokrasi, merupakan pengawasan pendidikan yang bersifat kooperatif. Setiap pelaksanaan pengawasan tidak dipegang oleh seorang petugas tetapi merupakan pekerjaan bersama yang dikoordinasikan.
H.    Prinsip supervisi
ñ          Praktis
ñ          Fungsional
ñ          Relavan
ñ          Ilmiah
ñ          Demokrasi
ñ          Kooperatif
ñ          kreatif


1 komentar:

  1. ukuran keberhasilan administrasi pendidikan dimana bang mau buat makalah ni hehehe

    BalasHapus