Sabtu, 17 Desember 2011

memahami konsep dalam belajar


BAB I
MEMAHAMI KONSEP DASAR BELAJAR

A. Pengertian Belajar
            Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata "belajar" merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan. Entah malam hari, siang hari, sore hari, atau pagi hari.
            Namun, dari semua itu tidak setiap orang mengetahui apa itu belajar. Seadainya dipertanyakan apa yang sedang dilakukan? Tentu saja jawabnya adalah "belajar". Itu saja titik. Sebenarnya dari kata "belajar" itu ada pengertian yang tersimpan di dalamnya. Pengertian dari kata "belajar" itulah yang perlu diketahui dan dihayati, sehingga tidak melahirkan pemahaman yang keliru mengenai masalah belajar.
            Masalah pengertian belajar ini, para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Tentu saja mereka mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
            James,O,Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
            Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.        
      Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.







B. Ciri Ciri Belajar
1. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
            Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang -kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan Dalam Belajar Yang Bersifat Fungsional
             Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar  berikutnya.
3.  perubahan dalam belajar bersipat positif dan aktif
            perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya , melainkan karena usaha itu sendiri.
4. Perubahan dalam belajar bukan  bersifat semmentara
             Perubahan yang bersipat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja contohnya menangis, keluar air mata, dan sebagainya tidak dapat  digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
            Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karenaada tujuan yang akan di capai . perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar - benar disadari.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
            Perubahan yang di peroleh  individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkahlaku . jika seseorang belajar sesuatu , sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh.dalam sikap kebiasaan , keterampilan dan pengetahuan.












C. Konsep Dasar Umum Tentang Peroses Belajar – Mengajar
  Dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas institusional itu ,guru menempatkan kedudukan sebagai figur sentral . di tangan para gurulah  terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya  pencapaian tujuan pendidikan di sekolah, serta ditangan mereka pulalah bergantungnya masa depan karier para siswa yang menjadi tumpuan harapan para orang tuanya.
   seperti telah dipelajari bahwa didalam menunaikan perannya yang maha penting itu,para guru mempunyai tugas-tugas kelompok antara lain dia harus mampu dan cakap merencanakan melaksanakan,mengevaluasi,dan membingbingkegiatan belajar.dengan kata lain, agar para guru mampu menunaikan tugasnya sebaiknya,ia terlebih dahulu hendaknya memahami dengan seksama hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
a) Siswa  yang terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui berbagai kegiatan belajar guna mencapai tujuannya sesuai dengan tahapan perkembangan yang di alaminya .
b) Tujuannya (ialah apa yang akhirnya di harapkan tercapai setelah adanya kegiatan belajar – mengajar) , yang merupakan seperangkat tugas atau tuntutan atau kebutuhan yang harus di penuhi atau sistem nilai yang harus tampak dalam prilaku dan merupakan karakteristik keperibadian siswa.
Guru ialah orang dewasa yang karena jabatanya secara formal selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga memungkinakan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa , dengan menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat.














D. Teori-Teori Belajar
1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya
            Ahli-ahli ilmu jiwa daya mengemukakan suatu teori bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu hal. Daya-daya itu misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berpikir, daya fantasi, dan sebagainya.
2. Teori Tanggapan
            Teori tanggapan adalah suatu teori belajar yang menentang teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Herbart adalah orang yang mengemukakan teori tanggapan. Menurut Herbart teori yang dikedepankan oleh ilmu jiwa daya tidak ilmiah, sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa. Oleh karena itu, Herbart mengajukan teorinya, yaitu teori tanggapan. Menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan.
      Menurut teori tanggapan belajar adalah memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai. Sedikit tanggapan berarti dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai berarti orang yang banyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya.
3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
            Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan bagian-bagian itu didahului oleh keseluruhan. Misalnya seorang pengamat yang mengamati seseorang dari kejauhan. Orang yang jauh itu pads mulanya hanyalah satu titik hitam yang terlihat bergerak. semakin dekat dengan si pengamat.
      Semakin dekat orang itu dengan si pengamat maka semakin jelas terlihat bagian-bagian atau unsur¬unsur anggota tubuh orang tersebut. Si pengamat dapat berkata bahwa orang itu mempunyai kepala, tangan, kaki, dahi, mata, hidung, mulut, telinga, baju, celana, sepatu, kacamata, jam tangan, ikat pinggang, dan sebagainya.







E. Jenis-Jenis Belajar
1.      Belajar Arti Kata-Kata
             Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan. Pada mulanya suatu kata sudah dikenal, tetapi belum tahu artinya. Misalnya, pada anak kecil,.dia sudah mengetahui kata "kucing" atau "anjing", tetapi dia belum mengetahui bendanya, yaitu binatang yang disebutkan dengan kata itu. Namun lama kelamaan dia mengetahui juga apa arti kata "kucing" atau "anjing.
2.      Belajar Kognitif
      Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan masalah mental. Objek-objek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat mental. Misalnya, seseorang menceritakan hasil perjalanannya berupa pengalaman kepada temannya. Ketika dia menceritakan pengalamannya selama dalam perjalanan, dia tidak dapat menghadirkan objek-objek yang pernah dilihatnya selama dalam perjalanan itu di hadapan temannya itu, dia hanya dapat menggambarkan semua objek itu , dalam bentuk kata-kata atau kalimat.
3.      Belajar Menghafal
            Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal di dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli. Peristiwa menghafal merupakan proses mental untuk mencamkan dan menyimpan kesan-kesan, yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali ke alam sadar.
4.      Belajar Teoretis
            Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah. Maka, diciptakan konsep-konsep, relasi-relasi di antara konsep-konsep dan struktur-struktur hubungan.
5.      Belajar Konsep
            Konsep atau pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama sehingga menjadi satuan dan diberi nama akibat dari penyatuan beberapa aspek yang dikunpulkan.




6.      Belajar Kaidah
            Belajar kaidah (rule) termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektual (intelectual skill), yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, terbentuk suatu ketentuan yang merepresentasikan suatu keteraturan.
7.      Belajar Berpikir
Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan, tetapi tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi dalam pengamatan. Masalah harus dipecahkan melalui operasi mental, khususnya menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu.

























BAB II
Penutup
A.kesimpulan
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

1. Ciri Ciri Belajar
1. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
2. Dalam Belajar Yang Bersifat Fungsional    
3.  perubahan dalam belajar bersipat positif dan aktif
4. Perubahan dalam belajar bukan  bersifat semmentara
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah .
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
           

2. Teori-Teori Belajar
1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya
2. Teori Tanggapan
3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

3. Jenis-Jenis Belajar
1.   Belajar Arti Kata-Kata
2.      Belajar Kognitif
3.      Belajar Menghafal
4.      Belajar Teoretis
5.      Belajar Konsep
6.      Belajar Kaidah      
7.      Belajar Berpikir





B.Saran
            Mungkin makalah yang ditulis ini masih jauh dari kesempurnaan,dari itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran dari saudara-saudara agar makalah kita ini bisa lebih baik dan bagus.karena kami sebagai penulis makalah juga masih butuh kritik dan saran agar kelak kami bisa lebih baik.
            Akhirnya kami pemakalah mengucapkan banyak terima kasi kepada semuanya yang mendukung,sehingga makalah kami ini bisa ada.


















Daftar Pustaka
Djamarah Bahri,Syaiful,Psikologi Belajar,Rineka Cipta,Jakarta 2011
Makmun Syamsuddin,Abin,Psikologi Kependidikan,Remaja Rosdakarya,Bandung,2004
Sardjonoprijo,Petrus,Psikologi Kepribadian,Rajawali,Jakarta,1982
http//www.Psikologi Belajar.Com